Topic
: Nutrisi pada Tumbuhan
By
: SEPTI DARLIA
PEMBAHASAN
Tumbuhan
memerlukan nutrisi dari tanah dan udara untuk membentuk tubuh, membentuk energy
untuk tumbuh, dan membentuk senyawa untuk tumbuh (hormone dan asam nukleat).
Elemen esensial tumbuhan digolonkan menjadi makronutrien dan mikronutrien. (--, 1999)
Dalam
praktikum nutrisi tumbuhan dibuat larutan nutrisi lengkap yang mengandung unsur
K, Ca, Mg, P dan Fe. Untuk mengetahui pengaruh defisiensi unsur makro dan mikro
maka salah satu unsur dikurangi. Diantara unsur-unsur tersebut yang merupakan makronutrien
adalah K, Ca, Mg dan P. Sementara Fe merupakan mikronutrien. (Dahlia, 2000)
Tumbuhan
yang digunakan untuk pengamatan pengaruh nutrisi adalah tumbuhan kacang hijau (Pasheolus sp.). Kacang hijau dipilih
karena pertumbuhannya cepat. Kacang hijau di tanam pada media pasir, kemudian
baru diberi perlakuan nutrisi ketika kotiledonnya telah lepas. Cadangan makanan
untuk perkecambahan tersimpan dalam kotiledon. Ketika kotiledon belum lepas
kecambah tidak menyerap nutrisi dari lingkungan, tetapi hanya menyerap air.
Kotiledon akan terlepas apabila cadangan makanan (amilum) yang terdapat
didalamnya telah habis dihidrolisis untuk membentuk perkecambahan dan
pembentukan jaringan akar, batang dan daun.
Kacang
hijau ditanam dalam polybag dengan media pasir. Media pasir dipilih karena
teksturnya tidak padat. Diantara partikel-partikel terdapat cukup ruang untuk
menyimpan O2, air da ntrisi serta menyediakan ruang untuk
pertumbuhan akar. Pada masing-masing polybag ditanam 3 biji kecambah sebagai
ulangan dan mengantisipasi keterbatasan penelitian. Penyiraman nutrisi dilakukan
setiap hari selama 2 minggu yaitu sejak 9 Maret 2012 sampai 19 Maret 2012.
Pengambilan
data dikukan 2 kali dalam seminggu untuk mengetahui perkembangan dan
pertumbuhan pada tanaman kacang hijau. Parameter yang diamati meliputi tinggi
tanaman, jumlah daun, warna daun dan kondisi daun.
Berdasarkan
hasil pengamatan, tumbuhan yang menerima larutan nutrisi lengkap mengalami
peningkatan pertumbuhan. Tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dari minggu ke
minggu. Tumbuhan dalam kondisi segar, daun berjumlah 2 dan berwarna hijau.
Kacang hijau yang mendapatkan larutan nutrisi lengkap mengalami pertumbuhan
yang optimal karena seluruh kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan telah
terpenuhi.
Pada
tumbuhan kacang hijau yang diberi nutrisi dengan dikurangi unsur K mua-mula
tumbuh normal, tetapi pada minggu kedua kondisi tumbuhan menjadi layu. K
berperan sebagai kofaktor lebih dari 40 enzim, kation dalam turgor sel dan
pemeliharaan elektronetralitas sel, (--, 1999). Tumbuhan
yang mengalami defisiensi K kehilangan turgiditas sel sehingga tumbuhan tidak
mengalami turgd maksimum akibatnya tumbuhan terlihat layu .
Pada
tumbuhan kacang hijau yang diberi nutrisi dengan dikurangi unsur Ca pada minggu
pertama mengalami klorosis pada ujung daun dan layu. Pada pengamatan kedua
salah satu daun mengalami klorosis diikuti nekrosis yang bermula dari ujung
daun. Daun pada ujung berwarna kunig diikuti dengan warna coklat. Unsur Ca
merupakan kostituen lamella tengah dinding sel, sebagai kofaktor enzim
hidrolisis ATP dan fosfolipid serta bertingak sebagai duta pengganti pengaturan
metabolic. (--, 1999).
Menurut Dahlia 2000,
defisiensi Ca menyebabkan daya imbibisi berkurang. Defisiensi unsur Ca
menyebabkan kemampuan sel untuk menyerap air berkurang sehingga turgiditas
rendah dan tumbuhan menjadi layu. Selain berperan dalam penyerapan air unsur Ca
juga diperlukan untuk pertumbuhan tanaman hijau. Ca berkombinasi dengan protein
inti sel dan plastida. Defisiensi Ca menyebabkan daun mengalami nekrosis dan
klorosis karena reaksi pembentukan klorofil terganggu.
Pada pengamatan minggu
ke-2 kacang hijau yang kekurangan unsur Ca mati. Hal ini dikarenakan tidak ada
kofaktor yang membantu hidrolisis ATP oleh enzim. Sehingga hidrolilis ATP
berlangsung lambat atau tidak terjadi sehingga tumbuhan kekurangan energy untuk
melakukan aktivitas seluler dan metabolism.
Pada tumbuhan kacang
hijau yang disiram larutan nutrisi dengan dikurangi unsur Mg (-Mg) kedua daunya
mengalami klorosis pada ujung daun. Mula-mula 1 daun mengalami klorosis, tetapi
pada pengamatan kedua, daun yang mengalami klorosis ujung berjumlah 2. Daun
dalam kondisi layu. Menurut ----, M diperlukan oleh banyak enzim yang terlibat
dalam transfer P dan penyusun klorfil. Pada literature tersebut dikatakan bahwa
defisiensi Mg terdeteksi dengan ciri klorosis diantara tulang daun lebih dulu.
Sementara hasil pengamatan klorosis terjadi pada ujung daun.
Menurut Dahlia, 2000 Mg
merupakan penyusun klorofil. Mg merupakan kofaktor untuk aktivitas enzim
posporilasi dalam glikolisis dan daur trikarboksilasi. Mg merupakan aktifator
koenzim fotosintesis serta respirasi dan diperlukan untuk sintesis protein.
Defisiensi Mg sangat berpengaruh terhadap subtruktur klorofil. Ukuran grana
menjadi berkurang. Klorosis dimulai dari tepi daun dan ujung daun yang meluas
ke sel-sel parenkim daun. Jadi hasil pengamatan kami sesuai dengan yang
dikemukakan Dahlia (2000).
Daun menjadi layu,
karena aktivitas pembantukan energy melalui posporilasi terganggu akibat
kekurangan kofaktor. Reaksi fotosintesis, respirasi dan sintesis protein
berlangsung lambat karena tidak adanya koenzim. Hal ini menyebabkan reaksi
pembentukan energy dan bahan organic untuk pertumbuhan terhambat. Akibatnya
pertumbuhan tanaman kurang optimal.
Unsur P merupakan
komponen structural dari sejumlah senyawa pentransfer energy (ADP, ATP dan
NADPH) serta penyusun senyawa informasi genetic DNA dan RNA. (Dahlia, 2000). Fosfor
dalam tanaman berfungsi membentuk asam nukleat (DNA dan RNA), menyimpan serta
memindahkan energi ATP dan ADP, merangsang pembelahan sel, dan membantu proses
amilasi dan respirasi. (Tustiana, 2009)
Dengan terjadinya
defeisiensi Fosfor mengakibatkan aktivitas-aktivitas tanaman yang seharusnya
terjadi tidak dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Daum mengalami
nekrosis di tepi, dan pada minggu kedua perlakuan daun diikuti dengan nekrosis.
Klorosis dan nekrosis terjadi karena gangguan pada DNA yang mengkode
pembentukan klorofil. Defisiensi P menyebabkan penimbunan gula yang ditunjukkan
dengan pigmentasi antosianin pada batang dan urat daun.
Fosfor menyusun materi
genetic (asam nukleat) dan merangsang pembelahan sel. Sebelum membelag pada
fase S dalam siklus sel, terjadi replikasi DNA sehingga pembelahan menghasilkan
sel dengan kromosom yang sama dengan induknya. Apabila terjadi defisiensi
penyusun asam nukleat maka replikasi terganggu dan pembelahan sel terhambat.
Akibat pembelahan sel yang terhambat maka pertumbuhan tanaman terhambat dan
menjadi kerdil.
Beberap ahli
mengelompokkan Fe dalam makronutrien dan sebagian lain mengelompokkannya dalam
mikronutrien. Karena Fe dibutuhkan dalam jumlah kecil tetapi sangat esensial
bagi pertumbuhan normal tanaman. Fe berperan dalam transfer electron. (----, 1999). Fe merupakan penyusun sitokom dan feredoksin
yang aktif pada proses respirasi dalam mitokondria dan transfer elekton dalam
fotosintesis.
Fe bukan merupakan
penyusun klorofil tetapi berperan sangat besar terhadap metabolism pembentukan
klorofil karena dibutuhkan dalam ultrastruktur kloroplas. Kekurangan Fe
menyebakan klorosis karena jumlah dan ukuran kloroplas, grana dan lamella
tengah berkurang. (Dahlia, 2000). Tetapi hasil pengamatan kami menunjukkan
bahwa pengurangan Fe tidak menyebabkan klorosis, tetapi kondisi tanaman menjadi
layu. Hal ini mungkin dikarenakan defisiensi Fe yang dialami tumbuhan masih
dapat ditoleransi. Fe merupakan mikronutrien sehingga hanya dibutuhkan dalam
jumlah sedikit.
Fe bersama Mo merupakan
unsur penyusun enzim nitrit dan nitrit reduktase dan enzim fiksasi N2 nitrogenase.
Jadi Fe berperan dalam fiksasi N dari udara maupun dari dalam tanah. Kekurangan
Fe menyebabkan tumbuhan tidak memfiksasi N dengan maksimal. Dimana N merupakan
bahan yang diperlukan dalam fotosintesis dan sintesis protein. N merupakan
penyusun asam amino. Akibatnya pertumbuhan tanaman yang mengalami defisiensi Fe
sedikit terganggu.
boleh minta dafpusnya mbak?
BalasHapus